Ini adalah Novel Blog pertama author , semoga kalian suka, dan menikmati jalur crrita yang author sajikan (ciiieee bahasanya.. :D)
Ini baru part 1 kalo ada yang mau kasi komen atau ngasi suport author untuk menyelesaikan part 2 nya silahkan kirim ke https://twitter.com/Widya_ATR or https://www.facebook.com/widya.astari.18?ref=tn_tnmn
Silahkan menikmati :)
Prolog
Sudah 2 jam gadis ini duduk menunggu sambil terus melihat
jam tangannya, kakinya terus mengetuk-ngetuk lantai dibawahnya dengan sepatu
hak yang ia gunakan. Gadis ini terlihat sempurna dengan terusan biru selutut,
ditambah cardingan coklat, dan tas dengan tali panjang berwarna senada dengan
cadingannya. Gadis ini menunduk, dan terus memerhatikan handphonenya yang sudah
lama tak berdering dari pesan terakhir yang diterimanya. Gadis ini bernama Shin
Yoo Eun yang merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Ia memiliki kakak laki
laki pernama Shin Geum , orang tuanya termasuk cukup berada di Korea. Yoon nama
panggilan gadis ini, matanya tak dapat beralih dari jendela dan terus memerhatikan keluar. Jendela itu
tampak berembun karena hujan yang cukup lama siang tadi, mata Yoon sudah mulai
berkaca kaca karena sudah tidah tahan menunggu lebih lama lagi. Yoon bertanya
pada dirinya sendiri “Mengapa aku gelisah ?” “Mengapa aku harus mau menunggu
selama ini” “Apakah dia akan menangis apabila aku menyuruhnya menunggu selama
ini? Apa dia sanggup?” pertanyaan itulah yang terus berputar dikepala Yoon.
Part 1
“Yoon
bangun ..!!” terdengar dari balik pintu seorang lelaki muda memanggilnya,
“sudah siang, sarapan lalu berangkat bersamaku” lelaki itu terus memanggilnya,
tapi Yoon tak terusik malah makin lelap dalam mimpinya, “Cepatt Oppa tidak mau
menunggu kau selesai mandi” kakak laki lakinya itu memang cerewet jam baru
menunjukan pukul 06.15 Yoon sudah dibangunkan dengan cara yang sangggaaattt
halus. “Ne, sebentar lagi Geum oppa ..” Yoon yang sudah setengah sadar menyahut
walaupun kepalanya masih bersandar di bantal guling, dan bibirnya sedikit maju
karena kepalanya bertumpu pada dagu. Geum yang mendengar sahutan dongsaengnya
tanpa berfikir panjang masuk kekamar adiknya, dan melihat adiknya dalam keadaan
manuver tidur yang sangat cantik, dan unik. “Cepppaaat !!” teriak Geum sambil
menarik guling, dan selimut yang ada dibawah Yoon, Yoon yang mulai sangat
terusik dengan ancaman ala gorila Oppanya langsung meloncat dari tempat tidur
mengambil handuk yang langsung pergi mandi.
Yoon memang
harus pergi kesekolah namun tidak sepagi ini, Yoon bersekolah di SMU Art, and
Management Seoul, maklum ayah dan ibu yoon adalah CEO sebuah perusahaan rekaman
di Korea Selatan, orang tua Yoon menyerahkan masa depan mereka pada Yoon karena
Geum yang sudah “terlanjur” mengambil kedokteran untuk menghindari bertemu
dengan orang orang yang menurut Geum orang kaya bodoh, yang hanya tau
mengeluarkan uang untuk trainee tanpa tau hasil yang akan didapatkan. Yoon
keluar dari kamar dengan rapi, mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki, namun
wajahnya masih kusut karena jam baru menunjukan pukul 06.45 sedangkan Yoon baru
masuk kelas pul 07.15, Yoon duduk dimeja makan sambil meminum susu dan sedikit
roti dimeja. Geum sudah siap dengan pakaina rapi sembil menyeruput teh yang ada
dimeja. “Nanti kita mampir dulu ke Cafe yaa, aku mau membeli Americano dulu sebelu kekantor, kau juga boleh
membeli Latte dan donat sambil menunggu jam masuk.” Kata Geum dengan santai
tanpa rasa bersalah “Ne..” sahut Yoon dengan nada suara Do rendah.
Matahari
baru saja menampakan dirinya dengan indahnya tapi rumah Yoon sudah seperti
kapal perang yang akan berangkat menuju medan perang. Yoon keluar dari halaman
rumahnya yang cukup luas, yang penuh dengan tanaman dan juga beberapa air
pancur yang memancarkan air denagan percikan percikan kecil yang sangat cantik.
Yoon tampak masih ngantuk dengan rambut panjang berwarna ungunya yang dibawa
kesamping, tas ransel dipunggungnya, dan handphone ditangan kanannya yang terus
berdering tanpa Yoon hiraukan. “Palli Yoon..” kata Geum seperti tak sabar ingin
segera sampai dikantornya, Geum memang sedang menyukai seorang dokter yang
lulus 2 tahun dibelakangnya. Gadis itu cukup cantik, tinggi, ramping, dan juga
sopan. Geum jarang jatuh cinta, berbeda dengan adiknya yang beberapa kali jatuh
cinta, namun tak pernah berhasil menjadi sebuah pasangan yang sebenarnya.
Dengan jarak umur mereka 4.5 tahun,Yoon dan Geum memiliki kepribadian yang sangat
berbeda.Geum sangat cekatan makanya ia suka melawati banyak momen penting dalam
hidupnya, sulit bergaul karena menurut Yoon, Geum itu terlalu pintar untuk
bergaul dengan orang biasa, namun Geum mudah membuat suasana dengan baik,
sedangkan Yoon lebih ceria,Yoon akan bertingkah konyol apabila berada disekitar
sahabat sahabatnya, Yoon mudah menyukai pria, namun mudah juga melupakan pria
itu apalagi kalau Yoon tau kalau pria itu sebenarnya tidak benar benar menyukai
Yoon.
Sesampainya
di Cafe langganan Geum, Yoon dan Geum langsung turun dan memesan beberapa
makanan dan kopi, sembari menunggu Yoon, dan Geum duduk di bangku dekat
jendela. Geum terus memerhatikan sekitarnya karena memang itu adalah kegiatan
favorite Geum saat ditoko melihat kiri kanan sambil berharap melihat pasiennya
yang belum check up mingguan atau bulanan di rumah sakit tempat Geum bekerja,
sedangkan Yoon hanya terus membalas
pesan singkat sahabatnya Gain, dan Lucy.
Ini isi pesan singkat
mereka
Lucy : Good Morning beautifull
(thing that your Boyfriend) :* (sahabat Yoon yang paling berisik, dan pemalas,
namun berbahasa inggris dengan baik)
Gain : Good Morning beb :*
(sahabat Yoon yang paling dekat dengan Yoon, padahal ia selalu satu sekolah
dengan Lucy dari TK, namun mereka baru akrab di tahun terakhir SMU ini)
Yoon : Morning (I hate when you
talk about boy) :P
Lucy : Wake early again this
morning beb ?
Yoon : Yes beb, I know you still
in your bed now :P
Gain : God ! Why your brother so
bad ?
Yoon : I don’t know. However, how
about your Bunny ? (Yoon tau kalau sahabatnya yang satu ini mudah jatuh cinta)
Gain : Forget about him !
(Berbohong)
Yoon : Don’t liing, a liar beb :P
*********
Yoon
dan kedua sahabatnya itu tak akan berhenti saling mengirim sms sampai mereka
bertemu satu sama lain disekolah. Kopi Geum, dan Yoon sudah jadi, makanan
mereka pun sudah datang, Yoon langsung melahap beberapa sendok salad buah, dan
seteguk kopi Latte miliknya, Geum yang masih sibuk mencari pasien tampak minum
Americanonya dengan nikmat sambil memakan donatnya “Yoon, kau akan masuk
Universitas apa ?” Geum bertanya pada adiknya yang jarang memikirkan masa depan
itu. “Entahlah, terserah ayah, dan ibu. Aku ini anak cita cita” sahut Yoon
sambil tersenyum dan menunjukan giginya yang sangat rapi. “Anak bodoh !
Walaupun kau sudah bercap anak cita cita setidaknya kau memikirkan apa yang
ingin kau wujudkan jangan hanya berfikir kuliah, bekerja, menemukan pria, dan
menikah !” Geum berkata dengan sangat bersemangat dan sukses membuat beberapa
pengunjung menoleh. Yoon merunduk karna malu, dan langsung menendang kaki
kakaknya yang terkadang bodohnya kambuh. Geum yang sudah sadar akan mulut
lebarnya memalukan langsuk menunuduk meminta maaf kepada pengunjung lain.
Yoon
tiba disekolah, dan mellihat gedung sekolahnya masih terlihat damai. Yoon
berjalan menuju kelasnya yang berada di ujung gedung. Yoon menuju lokernya dan
mengambil beberapa buku yang akan di pelajari kelasnya hari ini.Terdengar suara
beberapa langkah kaki diluar kelasnya, yang merupakan langkah kaki berat dari grup
bakset SMUnya yang memang biasa datang pagi untuk latihan, dan selalu datang
bergelombol seperti preman. Beberapa diantara mereka memasuki kelas Yoon, dan
melihat Yoon dengan tatapan aneh, karena Yoon sedang dalam posisi yang tidak
bagus tangannya memegang pensil, tas dikepalanya, dan bibirnya maju tak
beraturan.
Part 2
“Yoon
!!” suara itu tak asik bagi Yoon, sahabatnya yang selalu datang terlambat
kesekolah Lucy. “Ya tuhan kau terlihat sangat manis..” kata Gain dengan senyum
asam palsu. Yoon hanya menatap sahabatnya itu sambil menyipitkan matanya yang
besar. Lucy hanya tertawa.Bel keluar main berdering, semua siswa keluar dengan
semangatnya, Yoon langsung berdiri dan menunggu kedua sahabatnya sambil sedikit
menggoyangkan lututnya. Yoon, dan Gain bersahabat dekat sejak tahun pertama
mereka jarang sekali bertengkar, bermusuhan mereka paling lama hanya 2 jam mata
pelajaran. Sedangkan dengan Lucy, Yoon dan Gain baru saja dekat pada tahun
kedua, dan sudah seperti saudara sendiri. Dalam setiap pertemanan pasti ada
masalah, seperti kebosanan, dan mereka juga pernah mengalaminya, tapi hal itu sudah lama terjadi mereka sudah lupa kapan terakhir mereka saling tak menatap.
Tunggu part 2nya yaaaa :)
Hope you like it :*
0 komentar:
Posting Komentar